Part Time Student – Full Time Turis

Pengalaman mengikuti Tes TOEFL IBT

Pada tanggal 10 September 2012, saya mengikuti test TOEFL IBT atau yang dikenal dengan TOEFL Internet Based Test / TOEFL International. Saya melakukan test tersebut di salah satu lembaga bahasa di Jogja, yaitu di Real English.

Pada saat hari H, saya datang pagi hari sekitar jam 7 pagi walaupun sebenarnya di jadwal test baru akan dimulai jam 8 pagi dan seluruh peserta diminta datang 30 menit sebelumnya untuk melakukan pendaftaran ulang dan konfirmasi. Maksud dari saya datang jam 7 adalah selain agar tidak kena macet (Jogja dah kek Jakarta aja, macet dimana2), saya ingin agar punya waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan tekape tempat test agar bisa lebih rileks dan prepare dalam menghadapi test yang mahal tersebut.

Pagi itu ada sekitar 11 orang yang akan mengikuti test dan saya merupakan orang pertama yang datang ke tempat test, paling awal bahkan petugasnya pun belum datang ;D. Selama menunggu para peserta diminta untuk mengisi form pernyataan yang intinya bahwa saya adalah peserta asli dan bukan joki TOEFL IBT hehehe.. kira-kira seperti itu. Setelah itu menyerahkan bukti ID yang digunakan untuk mendaftar.


Selamat menunggu test itu, terhitung saya bolak-balik rest room kira-kira 4 – 5 kali karena saking groginya (karena hanya belajar 3 hari saja utk menghadapi test TOEFL IBT ini), disamping kedinginan karena datang kepagian dan tekape tempat test AC nya dingin πŸ˜€ Setelah saya perhatikan ternyata tidak hanya saya yang mengalami sindrom tersebut akan tetapi juga beberapa peserta lain hehehe.

Waktu sudah menunjukkan sktr jam 08:00 pagi dan para peserta siap digiring menuju ruang pengadilan..eh, ruang computer tempat dilaksanakannya test TOEFL IBT utk hari itu.

Ketika sampai didepan ruang computer, para peserta diberikan briefing sekali tentang test yang akan diikuti tersebut. Dalam briefing itu dijelaskan bahwa :

  1. Peserta dilarang membawa alat bantu apapun, termasuk Jin prewangan πŸ˜€
  2. Peserta dilarang membawa personal belonging ke tempat test, termasuk Jimat πŸ˜€
  3. Semua barang harus diletakkan di dalam loker yang telah disediakan didepan ruang computer
  4. Untuk alat-alat tulis akan disediakan oleh panitia pelaksana dan dilarang membawa sendiri alat tulis sendiri
  5. Peserta dipersilahkan untuk masuk ke ruang computer setelah dipanggil oleh panitia
  6. Bagi yang akan ke rest room masih diberikan kesempatan terakhir (Dan saya pun sekali lagi ke rest room :D)
  7. Pacar disuruh nunggu diluar ruangan (kalo punya :D)

Jadi pada saat akan masuk ruang ujian, peserta harus menunggu panggilan karena ujian tidak dilakukan secara bersama-sama. Ada jarak sekitar 5 – 10 menit antara tiap peserta ujian. Dari 11 orang yang mengikuti ujian saat itu, saya dapat urutan panggilan no 8 atau ketiga dari akhir untuk masuk ke ruang ujian.

Satu-persatu peserta dipanggil untuk masuk ke ruang computer, sebelum masuk semua personal belonging disimpan di loker. Setelah masuk ke ruang computer saya dipersilahkan duduk di samping meja administrator untuk dilakukan identifikasi dan konfirmasi ID serta sekaligus dilakukan foto untuk keperluan test TOEFL IBT tersebut. Setelah selesai identifikasi dan konfirmasi saya dipersilahkan untuk duduk di tempat yang sudah disiapkan.

Ruang computer di Real English bisa dibilang sangat nyaman dan well equipped. Komputer yang bagus dengan mouse optic, screen lebar sktr 27 inch, kursi yang nyaman, headset yang bagus dengan microphone yang sensitive, disediakan 3 lembar kertas kosong dan 1 pensil 2B untuk corat-coret, dan tentu saja koneksi internet yang ok. Terdapat 3 ruangan dengan 2 sekat ; dibagian tengah adalah tempat para pengawas, panitia, serta administrator sementara ruangan di kiri dan kanannya adalah ruang ujian dengan masing-masing 10 komputer disetiap ruangannya. Peserta ujian tidak duduk bersebelahan, tapi diberikan jarak / ada jeda 1 tempat kosong antar satu peserta dengan peserta yang lainnya.

Waktu menunjukkan jam 09:10 dan pertempuran pun dimulai… Strategi atau jurus yang saya gunakan disini adalah jurus kura-kura atau melambatkan diri dalam mengerjakan ujian. Tujuannya cuman satu yaitu agar nanti pas tiba di sesi ketiga atau sesi speaking, saya tidak bersamaan dengan peserta lainnya. πŸ˜€

Implementasi dari Jurus kura-kura ini dimulai dengan membaca instruksi test secara perlahan-lahan dan diulang-ulang sampai 2-3 kali, atau mensetting volume headset secara berulang-ulang. Kalo kira-kira sudah cukup klik tombol next/continue di pojok kanan atas πŸ˜€

Setelah kira-kira 10 menit, mulailah saya mengerjakan sesi pertama dari TOEFL IBT ini yaitu Reading atau membaca.

Pertama kali membaca soal yang diberikan, saya agak kaget juga karena ternyata bobotnya sangat berbeda sekali dengan TOEFL ITP atau toefl biasa yang sudah sering saya kerjakan (Ya iyalah jelas… :D). Bacaan dalam TOEFL IBT sangat panjang, kira-kira 2 – 3 kali lipat panjangnya dari bacaan yang ada di TOEFL ITP dan sangat ilmiah. Pada sesi Reading ini, kita bisa melakukan forward atau backward bila misalnya ada soal yang tidak bisa / belum bisa kita jawab.

Setelah selesai mengerjakan sesi Reading ini dilanjutkan ke sesi Listening. Jurus kura-kura tetap digunakan, intinya tetap pergunakan waktu semaksimal mungkin untuk tetap santai dalam setiap kesempatan termasuk pada saat jeda antara sesi / bagian instruksi

Pada saat sesi Listening peserta akan diberikan kesempatan untuk melakukan setting volume headset, usahakan volume tidak terlalu kencang dan tidak terlalu pelan (Off course lah, ngapain juga pake ditulis segala.. LOL)

Usahakan untuk bisa mendengar dengan jelas dan mengerti tentang substansi dari persoalan/permasalahan/lecture yang diperdengarkan di sesi listening ini. Jangan ragu untuk mencatat pada kertas yang disediakan karena tidak akan ada pengulangan pada sesi listening ini. Saya sendiri pada saat sesi ini menghabiskan 3 lembar kertas untuk mencatat apa yang saya dengar. Tidak usah ragu-ragu untuk meminta kertas kepada pengawas/panitia karena itu memang sudah menjadi hak peserta ujian. In total saya menghabiskan 6 lembar kertas untuk corat-coret selama test + 1 lembar untuk membuat sketsa cewek cantik yang juga sedang test di sebelah saya πŸ˜€

Sesi Listening ini terdiri atas beberapa bagian dimana tiap bagian akan ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi listening yang baru saja diperdengarkan dan peserta akan diberikan waktu 10 menit untuk menjawab semua pertanyaan tersebut. Jawab semua pertanyaan yang ada karena tidak akan ada backward seperti pada sesi Reading. Usahakan untuk menghabiskan waktu yang diberikan dan jangan klik next / continue meskipun hanya tinggal soal terakhir. Gunakan waktu untuk sedikit bersantai, stay rileks, dan menjaga ritme. Syukur-syukur bisa gunakan waktu untuk curi – curi pandang ke cewek cantik disebelah anda yang juga sedang mengikuti ujian, seperti saya kmrn..Eerrr… πŸ˜›

Saat mengerjakan sesi Listening ini beberapa peserta lain sudah memulai sesi ketiga atau sesi speaking, syukurnya saya juga sudah hampir selesai mengerjakan sesi Listening.

Ketika selesai sesi Listening, saya diberikan kesempatan untuk beristirahat selama 10 menit. Saya dipersilahkan untuk keluar dari ruang ujian dan diberikan kesempatan untuk minum dan makan snack yang telah disediakan. Tentu saja kesempatan istirahat ini juga saya gunakan untuk ke rest room lagi.. πŸ˜€

Setelah waktu 10 menit habis, saya dipanggil oleh panitia ujian untuk kembali masuk ke ruang computer dan melanjutkan 2 sesi berikutnya yaitu sesi speaking dan sesi writing.Β  Jurus kura-kura tetap digunakan setidaknya untuk membaca instruksi sambil menunggu beberapa peserta yang masih belum selesai mengerjakan sesi speaking. Akan lebih baik ketika memulai sesi speaking, peserta yang lain dalam kondisi sudah selesai atau hampir selesai sehingga tidak mengganggu pendengaran anda karena meskipun headset sudah terpasang, suara dari peserta lain yang sedang melakukan speaking akan tetap terdengar.

Kunci untuk melewati sesi ini adalah tetap tenang dan rileks, karena tanpa itu tidak akan bisa melewati sesi ini terlebih peserta hanya akan diberikan waktu 45 detik dan 60 detik untuk berbicara. Yang paling terasa aneh mungkin ketika harus berbicara kepada computer. Ketika berbicara, dekatkan microphone ke mulut agar suara tidak pecah atau tersebar dan suara bisa ditangkap dengan baik oleh microphone.

Kemudian sesi terakhir adalah sesi writing, pada sesi writing ini peserta lain banyak yang menggunakan jurus kijang atau jurus kelinci karena merupakan sesi terakhir dan sebagian besar peserta mungkin sudah tidak tahan lagi jika harus menghabiskan waktu lebih lama lagi diruang ujian tersebut dan memilih untuk mengerjakan sesi writing secepat kilat. Hal tersebut sangat dimaklumi mengingat 4 jam bukanlah waktu yang singkat untuk mengerjakan sebuah ujian. Terakhir kali saya mengikuti test dengan waktu selama itu adalah Tes Potensi Akademik atau TPA dari Bappenas.

Sesi writing saya jalani dengan santai dan saya tetap menggunakan jurus kura-kura dalam mengerjakan sesi ini. Sebagai catatan, saya adalah peserta terakhir yang keluar dari ruang ujian. Saya masih punya waktu 10 menit di timing test saya ketika peserta terakhir yang masuk ruang ujian sudah selesai mengerjakan dan meninggalkan tempat test.

Waktu menunjukkan sekitar pukul 13:00 ketika saya selesai mengerjakan dan kemudian meninggalkan ruang ujian tersebut.Β  Akhirnya lega juga setelah selesai test TOEFL IBT. Cukup menegangkan dan menguras energy karena tidak hanya otak dan mental yang diuji akan tetapi juga stamina. Untung malam sebelumnya saya memiliki cukup waktu untuk tidur.

Hasil test TOEFL IBT bisa dilihat sktr 2 minggu dari tanggal test. Untuk hasil bisa dilihat secara online di akun yang anda miliki di website ets.

Begitulah kira-kira pengalaman mengikuti test TOEFL IBT / TOEFL Internet Based Test / TOEFL Internasional. Semoga bermanfaat bagi yang akan mengikuti test πŸ™‚

Baca Juga :

Pembayaran Test TOEFL IBT

Mendaftar Test TOEFL IBT

Membuka Akun di ETS.ORG

Berbagai Macam Test TOEFL di Yogyakarta

Belajar Menghadapi TOEFL IBT

Tips, Trick, dan Strategi dalam menghadapi Test TOEFL IBT